[FF] Psychopath Chapter 3

Chapter 3

(Melody)

            Malam ini sesuai rencana Soo Kyung tidak akan mencari mangsa untuk ia bunuh. Malam ini ia ingin beristirahat diatas kasur empuknya. Tapi entah kenapa ia sama sekali tak dapat memejamkan matanya, hingga tiba-tiba suara alunan denting piano menyeruak kedalam telinganya.

“Siapa malam-malam begini bermain piano?” Tanya Soo Kyung tepatnya pada dirinya sendiri. Ia berjalan mendekat kearah jendela kamarnya, ia yakin bahwa suara piano tersebut berasal dari rumah milik namja sialan itu.

Dan benar saja, saat Soo Kyung membuka tirai jendelanya ia melihat Leo yang sedang bermain piano dengan begitu indahnya. Seperkian detik Soo Kyung sempat mengagumi permainan piano Leo. Tunggu Soo Kyung mengagumi Leo. Hanya sebatas beberapa detik tadi ia mengagumi namja tersebut.

“Aish, mengganggu saja. Bagaimana aku bisa tidur jika seperti ini.” Soo Kyung menutup kembali tirai jendela kamarnya. Dan berjalan kearah ranjangnya itu, ia menutupi dirinya dengan selimut dan mencoba memejamkan matanya itu.

Namun, sayangnya ia tak dapat tidur dengan tenang. Soo Kyung menyibakan selimutnya, ia turun dari ranjang. Dan berjalan kearah pintu kamarnya, Soo Kyung benar-benar terganggu dengan suara piano yang dimainkan oleh Leo. Ya, Soo Kyung berniat memarahi namja yang sangat menyebalkan itu. Ia sudah berada di depan pintu rumah Leo, Soo Kyung menggedor pintu bercat coklat tersebut. Memang ada bel rumah, tapi ia lebih memilih untuk menggedor.

Beberapa menit kemudian pintu bercat tersebut tersebut terbuka, dan menampilkan sang pemilik rumah. Soo Kyung menghentikan aktivitas menggedor pintunya, ia menyilangkan kedua tangannya di dada.

“Wae?” Tanya Leo datar.

“Ya, kau ini mengganggu saja. Kenapa malam-malam bermain piano. Tidak taukah kau bahwa aku harus tidur. Tidur ku terusik karna permainan piano mu itu.” Ucap Soo Kyung panjang lebar.

“Geureseo?” Tanya Leo benar-benar datar. Ia sangat melas menanggapi yeoja yang cerewet yang ada dihadapannya saat ini.

“Geureseo? Seharusnya kau tidak memainkan piano mu itu. Neo arra?” Soo Kyung sedikit menaikkan nada suaranya. Emosinya memuncak karna namja yang ada didepannya ini hanya merespon nya dengan sangat datar.

“Arra. Sudah selesai bicaranya?” Tanya Leo, Soo Kyung hanya diam. Namun detik kemudian Leo menutup pintu rumahnya, tanpa menunggu jawaban dari Soo Kyung.

“Ya, aku belum selesai. Dasar namja menyebalkan.” Soo Kyung menendang pintu rumah Leo, dengan perasaan penuh emosi. Bahkan saat ia pulang pun, emosinya masih meluap.

***

“Dasar yeoja cerewet, mengganggu aktivitasku saja.” Ucap Leo, ia kembali duduk di depan pianonya. Ia ingin memainkannya lagi, tapi tiba-tiba saja ia mengurungkan niatnya itu.

Leo bangkit berdiri, ia berjalan kearah dapurnya. Ia mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkasnya, dan meminumnya hingga tersisa setengah bagian. Leo menaruh botol tersebut secara kasar, matanya berubah begitu tajam. Wajahnya yang datar berubah sedikit menakutkan.

Ponsel Leo tiba-tiba saja berdering pertanda ada panggilan masuk. Ia merogoh saku celananya, mengambil benda persegi panjang yang sedari tadi terus bordering. Setelah itu ia menempelkannya pada telinga kanannya.

“Yeobeoseyo?” Ucap Leo dengan wajah datarnya.

“Kau ingin aku melakukannya malam ini?” Tanya Leo dengan nada yang masih terdengar sangat datar.

“Arraseo, aku akan melakukannya. Kau tenang saja, kupastikan kau akan senang dengan hasil pekerjaanku.” Ucap Leo, setelah itu ia mengakhiri panggilan tersebut. Ia kembali meminum air mineralnya. Dan sekarang tak menyisakan apapun.

Leo berjalan meninggalkan dapurnya, dan menuju kearah kamarnya. Ia membuka lemari yang terdapat disana, mengeluarkan beberapa barang.

“Sepertinya mangsaku sedang menunggu kematiannya.” Ucap Leo, seringaian kecil mulai terlihat disudut bibirnya. Leo mengganti pakaiannya menjadi serba hitam, mulai dari celana, hoodie, masker dan juga topi hitam yang menghiasi kepalanya.

Leo membuka sebuah kotak persegi panjang, ia mengambil sebuah pisau kecil. Dan beberapa alat yang memang biasanya sudah ia bawa. Ia melirik jam dinding yang terpasang dikamarnya, jam sudah menunjukkan pukul 23.30 PM KST. Leo menyeringai, ia tidak boleh sampai terlambat. Setelah itu ia berjalan kearah pintu rumahnya, ia harus segera bergegas.

***

Seorang namja baru saja keluar dari rumahnya, ia berjalan kearah mobil yang tengah terpakir didepan pintu rumahnya. Nampaknya namja tersebut akan pergi kesuatu tempat, terlihat sekali dari gerak-geriknya yang sangat terburu-buru. Namja tersebut menyalakan mesin mobilnya, namun sayangnya mobil berwarna abu-abu tersebut tak mau menyala.

Membuat sanga pemilik mobil tersebut harus turun dari mobil, dan mengecek mesin mobilnya. Sangat disayangkan bahwa mobil mewah tersebut harus mogok. Raut wajah namja tersebut berubah menjadi sebal, ia bahkan menendang ban mobilnya dengan penuh emosi.

Tiba-tiba saja ponsel namja tersebut berdering, pertanda ada sebuah panggilan masuk. Ia merogoh saku jasnya, setelah mendapati benda persegi panjang tersebut. Namja itu langsung menempelkannya pada telinga kanannya.

“Yeobeoseyo?” Ucap namja tersebut. Tak ada tanggapan dari seberang telepon.

“Yeobeoseyo?” Ucap namja itu sekali lagi. Namun tak ada tanggapan, namja tersebut ingin memutuskan panggilan tersebut. Tapi, tiba-tiba saja terdengar suara alunan piano. Yang jika didengar sangat menyanyat hati. Namja tersebut kembali menempelkan ponselnya.

“Apakah ada seseorang disebarang sana?” Tanya namja tersebut, taka da respon hanya terdengar dentingan piano yang terdengar sangat nyaring. Sampai-sampai ia menjauhkan ponselnya.

Disisi lain Leo tengah berdiri dibalik pohon. Ia menyeringai puas, sepertinya mangsanya sudah masuk dalam perangkapnya. Ya, Leo memasang sebuah perangkap dimana mangsanya akan masuk kedalam sebuah melody yang membawa pada kematian.

Tangan kanan Leo yang sedari tadi menggenggam ponselnya. Akhirnya ia masukkan kembali kedalam saku hoodienya. Sepertinya permainan melodynya telah berakhir, Leo masih mengamati mangsanya. Yang sekarang sepertinya berniat untuk menghidupkan mesin mobilnya yang sempat mati. Dan akhirnya mobil tersebut bisa menyala, Leo yang melihat itu pun hanya dapat memperlihatkan evil smirknya.

“Sepertinya kau ingin segera mati.” Ucap Leo, ia mengambil sebuah boneka kecil dan juga pisau yang ia bawa tadi. Voodoo Doll, ya Leo menggunkan benda itu sebagai media untuk membunuh. Ya, meskipun ia seorang pembunuh ia tidak ingin mengotori tangannya dengan darah-darah kotor dari para mangsanya.

Namja tersebut mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Entah apa yang mulai merasuki pikiran namja tersebut, tiba-tiba saja ia merasakan sakit pada bagian telinganya. Yang membuat konsentrasi menyetirnya sedikit tidak terfokuskan.

“Arghh, kenapa telinga ku begitu sakit.” Teriak namja tersebut. Bukan hanya telinganya, namun kepala, dan seluruh tubuhnya terasa sakit.

Karna namja tersebut tak terlalu focus mengendarai mobilnya, sampai-sampai mobil ia yang kendarai keluar garis perbatasan dan masuk kedalam jurang.

Leo menghentikan aktivitasnya yang sedari tadi menusuk-nusuk boneka yang ia pegang. Dan seringaian nya mulai muncul disudut bibirnya.

“Akhir yang menyedihkan.” Ucap Leo. Setelah itu ia berjalan menjauhi rumah namja yang sekarang sudah mati itu.

***

Seperti biasa pagi ini Soo Kyung berangkat ke kampus. Tapi yang tidak biasa adalah namja yang menjadi tetangganya sekaligus teman satu kampusnya itu. Soo Kyung membuka pintu gerbangnya dengan cepat, ia tidak mau jika harus pergi bersama dengan namja menyebalkan itu. Tapi sepertinya Tuhan tak mengabulkan doanya, Leo baru saja keluar dari dalam rumahnya. Dan berjalan menuju pintu gerbangnya.

Leo bergegas berangkat kuliah, ia tidak ingin jika ia kebetulan bertemu dengan yeoja cerewet itu. Akan ada banyak keributan yang akan terjadi. Namun, sepertinya Tuhan berkehendak lain. Saat Leo menutup pintu rumahnya, ia melihat Soo Kyung yang baru saja keluar dari pintu gerbang rumahnya itu. Mau tidak mau mereka akan berangkat secara bersama, karna pukul mungkin sudah menunjukkan tanda-tanda kelas akan segera dimulai.

Soo Kyung terduduk dihalte, ia menyadari kedatangan Leo. Tapi, ia pura-pura tak mengenal namja tersebut. Hingga pada akhirnya sebuah bis berhenti didepan halte, Soo Kyung langsung beranjak dari posisinya. Ia ingin segera masuk kedalam bus, Leo berjalan dibelakang Soo Kyung. Mereka berdua speerti orang yang tak saling kenal, taka da yang menyapa satu sama lain. Soo Kyung duduk dibangku yang kosong begitu pula dengan Leo.

Sampai pada akhirnya bus berhenti tepat dihalte dekat kampus mereka. Saat keluar dari dalam buspun, Soo Kyung buru-buru keluar. Leo hanya memandangi Soo Kyung dengan tatapan datar, tidak terlalu menghiraukan kepergian yeoja tersebut.

Saat sampai didalam kelaspun Soo Kyung segera duduk dibangkunya, namun ia dikejutkan dengan beberapa coretan diatas mejanya. Coretan tersebut berupa sindiran ataupun hinaan, tidak tahan dengan apa yang ia lihat. Soo Kyungpun berjalan kearah meja yang berada didepan, Soo Kyung menggebrak meja tersebut yang membuat sang pemilik meja merasa sebal.

“Yaa, apa yang kau lakukan?” Teriak sang pemilik meja. Namun Soo Kyung hanya diam, ia hanya menatap sang pemilik meja yang notabanenya seorang yeoja.

“Ciih, jaukan tatapan mu itu yeoja jalang.” Ucap yeoja tersebut. Merasa terhina, Soo Kyung pun menampar pipi nan putih tersebut dengan sangat kasar. Hingga sudut bibir yeoja tersebut mengeluarkan sebuah cairan kental berwarna merah.

“Berani-beraninya kau menamparku. Apa kau tahu aku ini siapa?” Yeoja tersebut naik pitam. Ia benar-benar marah dengan perbuatan yang dilakukan oleh Baek Soo Kyung. Soo Kyung hanya menarik ujung bibirnya hingga membentuk sebuah smirk. Soo Kyung mendekatkan dirinya kearah yeoja tersebut.

“Neo? Aku tahu siapa kau, kau adalah putri dari pemilik saham terbesar disekolah ini kan?” Tanya Soo Kyung, ia terus mendekatkan dirinya. Yeoja tersebut terus melangkah mundur, seluruh isi kelas tersebut mulai menfokuskan diri melihat pertengkaran dua yeoja tersebut.

“Eoh, kau juga cukup popular dikampus ini bukan? Ah, kau juga pernah memenangkan sebuah lomba menyanyi tingkat nasional juga. Kau juga orang terpandang, yang bergelimang harta. Sepertinya kau memiliki semuanya, semua yang tidak dimiliki orang lain. Tapi satu yang tidak kau miliki, yaitu hati nurani. Kau tau hati nuranimu itu sungguh busuk?”

“Yaa…” Yeoja tersebut berteriak tepat didepan wajah Soo Kyung.

“Wae? Bukankah benar yang ku ucapkan, nona Kim?”

“Ya, jaga semua ucapanmu itu. Apa kau tidak takut, eoh? Aku bisa saja melaporkan semua tindakanmu ini, dank au akan dikeluarkan dari sekolah ini.” Ancam yeoja bermarga Kim tersebut, lengkapnya Kim Min Young.

“Silahkan saja kau laporkan, aku tidak akan pernah takut.” Ucap Soo Kyung nada suaranya terdengar dingin dan angkuh. Ia berjalan meninggalkan Kim Min Young, dan ia kembali berjalan menuju bangkunya.

Yeoja bernama Kim Min Young tersebut masih merasa gemetaran, ia merasa geram sekarang. Setelah itu ia berjalan keluar meninggalkan kelas tersebut.

Jung Leo, ia sudah sampai dikelasnya beberapa menit yang lalu. Tapi apa yang ia lakukan, ia malah berdiri di pintu masuk kelas. Ya, sedari tadi ia hanya asyik menyaksikan sebuah tontonan yang menurutnya sangat disayangkan jika tidak dilihat.

“Baek Soo Kyung, sepertinya kau memiliki aura seorang pembunuh.” Batin Leo sebelum akhirnya ia berjalan mendekat kearah bangkunya.

***

Bel istirahatpun berbunyi, membuat semua yang berada didalam kelas berhamburan keluar. Tapi tidak dengan yeoja bermarga Baek tersebut, ya setiap bel istirahat ia akan selau berada didalam kelas kalau tidak begitu ia akan pergi keatap sekolah.

“Kau tidak ke kantin?” Tanya teman sebangku Soo Kyung, tepatnya Jung Taek Woon.

“Tck, apa pedulimu.” Jawab Soo Kyung sedikit dingin. Ia lalu beranjak dari posisinya dan berjalan meninggalkan Leo yang masih sedikit bingun dengan sikap yeoja tersebut.

“Dasar yeoja menyebalkan.” Gerutu Leo, merasa penasaran kemana perginya yeoja tersebut. Akhirnya Leo mengikuti Soo Kyung secara diam-diam, entah mengapa Leo sedikit tertarik dengan kepribadian yeoja tersebut.

Hingga pada akhirnya Leo sampai diatap gedung sekolah. Leo melihat Soo Kyung sedang duduk disalah satu bangku yang memang disediakan disana. Sepertinya Soo Kyung sedang membuat sebuah sketch, sampai-sampai ia tidak sadar jika Leo sudah berada dibelakangnya.

“Serius sekali.” Ucap Leo, yang membuat Soo Kyung sedikit terkejut. Leo duduk disebelah Soo Kyung, merasa ada yang aneh Soo Kyung menyembunyikan hasil sketchnya. Tidak ingin jika Leo mengetahuinya.

“Kau menggambar apa?” Tanya Leo penasaran. Soo Kyung hanya diam, ia tak mau menjawab pertanyaan Leo tersebut.

“Yak, kenapa tak menjawab?” Tanya Leo sekali lagi. Namun tak ada jawaban dari Soo Kyung, membuat Leo semakin penasaran. Hingga akhirnya ia mencoba mengambil buku sketch yang disembunyikan oleh Soo Kyung. Soo Kyung dapat membaca pikiran Leo, ia bangkit berdiri mencoba menjauhkan buku sketchnya dari namja tersebut.

“Andwae, kenapa kau begitu penasaran sekali eoh?” Tanya Soo Kyung, ia terus berjalan kebelakang. Namun, Leo yang sudah sangat penasaran terus saja berjalan dan mencoba mengambil buku sketch tersebut.

Hingga pada akhirnya Soo Kyung kehilangan keseimbangan dan dia hamper saja jatuh kebelakang. Namun Leo yang dengan sigapnya menarik tangan Soo Kyung, yang membuat mereka malah jath berdua. Dengan posisi Leo berada dibawah Soo Kyung.

“Kenapa tidak sakit?” Batin Soo Kyung, hingga akhirnya ia menyadari sesuatu. Soo Kyung mengangkat kepalanya dan melihat Leo yang sedang berada dibawahnya.

“Aish, kenapa kau ceroboh sekali. Kau hampir terjatuh tadi jika tidak ku tolong.” Ucap Leo, Soo Kyung hanya diam. Karna saat ini wajahnya hanya beberapa centi saja dengan wajah Leo. Mereka sempat saling berpandangan selama beberapa menit, sampai akhirnya mereka tersadar dan mengubah posisi mereka.

Mereka diselimuti rasa canggung, tak ada suara dari keduanya. Hingga Soo Kyung beranjak dari tempat itu tanpa mengucapkan sepatah kata kepada Leo. Leo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat itu juga dan kembali ke kelasnya, karna pelajaran sudah dimulai beberapa menit yang lalu.

Sesampainya dikelas Leo melihat Kim saem yang sedang memarahi Soo Kyung. Leopun masuk kedalam kelas, ia tahu jika akan dimarahi sama seperti Soo Kyung. Ya, mungkin saja jika ia tidak merebut buku sketch milik Soo Kyung kejadian seperti ini tidak akan terjadi.

“Yaa, Jung Taek Woon dari mana saja kau?” Tanya Kim saem dengan nada hrorrornya.

“Mian saem, aku tertidur ditaman belakang sekolah.” Bohong Leo.

“Kau fikir ini hotel-eoh? Kalian berdua saya hukum berlari keliling lapangan sebanyak 25 kali.” Perintah Kim saem kepada Leo dan Soo Kyung. Tanpa ada tolakan mereka pun keluar dari dalam kelas dan berjalan menuju lapangan.

Tak ada kata yang keluar dari keduanya. Entah apa yang sedang mereka pikirkan, yang jelas saat ini mereka harus menyelesaikan hukuman mereka.

***

Bumi berotasi begitu cepat cahaya rembulan begitu cerah malam ini, namun siapa sangkah jika dicerahnya rembulan kau harus terbunuh.

Baek Soo Kyung ia sudah siap dengan mangsanya. Siapa lagi jika kalau bukan Kim Min Young, yeoja arogan yang begitu sombong. Soo Kyung sudah menyiapkan semua alat yang akan digunakannya. Dan ia akan bergegas menuju tempat mangsanya, Soo Kyung melirik jam dinding yang terletak didapur rumahnya yang dimana sudah menunjukan pukul 23.35.

Sepertinya ia harus cepat berangkat, mengingat waktu sudah hampir tengah malam. Soo Kyung keluar dari rumahnya, ia berjalan menuju pagar rumah berwarna putih tulang itu. Ia  berjalan dengan sangat hati-hati, tak ingin ada seseorang yang melihatnya.

Disisi lain, Leo sedang memutar-mutar ponselnya. Entah kenapa pikirannya penuh dengan yeoja tersebut. Leo memikirkan tentang sketsa yang dibuat oleh Soo Kyung, jujur saja sebenarnya ia sudah mengetahui apa yang dibuat oleh yeoja tersebut. Tapi, ia masih belum percaya ada orang yang sama sepertinya.

“Apa dia akan melakukannya malam ini?” Tanya Leo tepatnya pada dirinya sendiri. Tiba-tiba saja ia menangkap bayangan seseorang dari balik kaca jendelanya. Dan Leo yakini bahwa seseorang tersebut adalah Baek Soo Kyung. Tanpa pikir panjangpun, Leo menyambar mantel hitam beserta topi hitamnya. Ia berniat akan mengikuti Soo Kyung.

Leo terus mengikuti kemanapun langkah Soo Kyung berjalan, tanpa sepengetahuan Soo Kyung. Hingga akhirnya langkahnya terhenti disebuah bangunan rumah yang cukup mewah. Leo yang berada cukup jauh dari Soo Kyung, hanya dapat melihat apa yang akan dilakukan oleh yeoja tersebut.

“Apa dia akan melakukannya ditempat ini?” batin Leo, ia sempat terkejut saat Soo Kyung dengan handalnya memanjat pagar besi yang cukup tinggi tersebut.

“Yeoja itu, ia tidak melihat bahayanya tempat ini.” Ucap Leo, ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Ia sedikit melacak sebuah nomor telepon, setelah itu ia membuat sebuah panggilan suara.

“Yeoboseyo…” terdengar suara seorang yeoja dari seberang teleponnya, tanpa pikir panjang Leo memulai aksinya. Sepertinya yang dilakukannya beberapa hari yang lalu, setelah itu terdengar nada sambungan terputus dari telepon tersebut. Dan seringaian kecilpun terlukis dibibirnya. Leo beranjak dari posisinya, dan kembali kerumahnya.

Soo Kyung baru saja berhasil memasuki jendela kamar milik Kim Min Young, tanpa ada satu orangpun yang tahu. Soo Kyung mencari keberadaan mangsanya, yang ternyata tidak ada ditempat tidurnya. Ia membuka pintu kamar mandi yang ada dikamar tersebut. Dan betapa terkejutnya Soo Kyung saat melihat Min Young tak sadarkan diri, dengan darah yang keluar dari kepalanya. Soo Kyung tak percaya bahwa mangsanya sudah meninggal sebelum ia membunuhnya.

***

Berita kematian Kim Min Youngpun menyebar keseluruh kampus. Soo Kyung hanya dapat mendengar semua itu, ia merasa ada sesuatu yang aneh atas kematian Min Young. Bahkan itu bukan karna ulahnya.

“Wah, berita kematian memang cepat menyebarnya. Bukan begitu Soo Kyung-ah?”

“Eoh?”

“Aish, kau kenapa? Neo appo?”

“Anni, gwaenchana Ravi-ah.” Setelah berkata dengan Ravi, Soo Kyungpun berjalan mendahului Ravi. Ravi hanya menggelengkan kepalanya saja, ia sudah terlalu biasa akan sikap Soo Kyung.

“Siapa yang tahu jika seseorang meninggal hanya mendengar sebuah melody.” Tiba-tiba saja Leo sudah ada disamping Soo Kyung. Soo Kyung hanya memiringkan kepalanya, ia tidak begitu paham dengan maksud ucapan Leo. Tapi, ia juga tidak berniat menanyakannya.

 

maaf ya mimin telat uploadnya. mimin lagi sibuk, jadi nggak sempet  ngupdate. chapter 4 masih tahap pengetikan,untuk readers yang mapir mohon tinggalkan jejaknya. kamsahamnida

Ff

Title     : Psychopath

Author : @hervhy_jung

Cast     : –   Baek Soo Kyung

  • Jung Taek Woon as Leo
  • Kim Won Shik as Ravi
  • Lee Eun Ji (OC)
  • OC

Genre  : Death Fic, hurt, sad, romance, thirller

Length :   Chaptered

Rating :   PG-16+

Summery         : “Kebahagiaan seseorang tidak diatur oleh apa yang mereka punya. Karna pada akhirnya kesengsaraan akan menjatuhkan kebahagiaan tersebut. Dan juga kebahagian tidak akan pernah bisa dibeli dengan materi yang kita miliki. Terlebih tentang keabadian hidup, karna kita mati tidak membawa keabadian melainkan kepahitan hidup lah yang kita bawa.”

 

Chapter 2

(First Intro)

            Malam sudah berganti pagi, mataharipun mulai menampakkan sinarnya. Bahkan sepanjang jalan kota Seoul sudah tersinari. Tampak Soo Kyung yang tengah berjalan menuju halte bis, ia merutuki nasibnya. Yang tiba-tiba harus masuk kuliah pagi, ya sebenarnya hari ini ia libur. Tapi pagi tadi ia mendapat pesan dari dosennya, bahwa Soo Kyung tidak ada libur hari ini.

Bis yang menuju kampusnya berhenti tepat didepan halte, Soo Kyung segera masuk kedalam bis. Tapi sangat disayangkan tak ada satu kursi penumpang yang kosong, membuat Soo Kyung harus berdiri. Disisi lain seorang namja yang tengah duduk dikursi penumpang paling belakang terus saja memperhatikan Soo Kyung, saat Soo Kyung masuk kedalam bis. Ya, namja itu sepertinya mengenali Soo Kyung. Tapi, ingatannya sedikit kabur untuk mengingat dimana ia pernah bertemu dengan Soo Kyung.

Beberapa menit kemudian Soo Kyung sampai di kampusnya, ia melangkahkan kakinya menuju gedung bertingkat itu. Sesampainya di tingkat ketiga ia bertemu dengan Kim Ravi, Ravi yang melihat Soo Kyung berjalan sendiri langsung menghampirinya.

“Soo Kyung-ah, bukan kah kau libur mata pelajaran hari ini?” Tanya Ravi yang sudah berada disamping Soo Kyung. Soo Kyung menatap Ravi datar, dan Ravi hanya dapat menghela nafas beratnya.

“Aku disuruh masuk oleh dosen sialan itu.” Ucap Soo Kyung dingin. Dan Ravi hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan, ia tak mau bertanya lagi jika Soo Kyung menjawabnya seperti itu.

Mereka berdua memasuki kelas secara bersama-sama, setelah itu duduk dibangku masing-masing. Entah kenapa saat ini Soo Kyung sedang memikirkan kejadian tadi malam, saat ia bertemu dengan seorang namja yang tidak ia kenal. Soo Kyung masih mengingat wajah namja tersebut, ya meskipun hanya sedikit.

Disisi lain seorang namja yang sedang berada diruang guru tersebut terus saja mendapat pujian entah itu dari wajahnya yang sudah tampan, atau karna ia sangat pintar.

“Eoh, Leo-ssi ada apa dengan wajah tampan mu itu?” Tanya seorang dosen perempuan, yang berhasil membuat namja bernama Leo itu mengingat kejadian tadi malam.

“Eoh, gwenchana seonsaengnim. Aku hanya kurang hati-hati saja.” Bohong Leo, ia memberikan sebuah senyuman yang cukup manis. Membuat siapapun yeoja yang melihatnya akan jatuh hati.

“Kau harus cukup hati-hati ne. Banyak pembunuh berkeliaran akhir-akhir ini.” Ucap dosen tersebut, membuat senyum yang mengembang disudut bibir Leo lama-lama memudar. Entah telinganya sedikit sakit saat mendengar kata “Pembunuh”, sepertinya ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh Leo.

Bel masukpun berbunyi, dan beberapa siswa berhamburan masuk kedalam kelas, seorang dosen laki-laki masuk kedalam kelas tepatnya kelas Soo Kyung. Sepertinya dosen tersebut tidak sendiri, ia masuk kedalam kelas bersama seorang namja. Namja yang saai ini menjadi pusat perhatian bagi semua, kecuali Soo Kyung hanya diam menatap kearah luar jendela.

“Kali ini kita kedatangan murid baru.” Ucap Dosen bermarga Kim tersebut, Kim seonsaengnim. Seluruh siswa yeoja yang ada dikelas itupun langsung ramai.

“Silahkan perkenalkan nama mu.” Ucap Kim seonsaengnim mempersilahkan. Namja tersebut mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya.

“Annyeonghaseyo, Nae ireumi Jung Taek Woon imnida. Kalian bisa memanggilku dengan Leo. Bangapseumnida.” Ucap Leo, sambil membungkukan badannya.

“Baiklah, silahkan kau duduk disebelah Soo Kyung.” Ucap Kim Seonsaengnim, seluruh isi kelas langsung bergumam satu sama lain. Merasa tidak terima jika murid baru tersebut duduk dengan Soo Kyung yang notaben nya tidak memiliki teman tersebut.

Leo mengangguk, lalu ia berjalan menuju kursinya. Sepanjang ia berjalan menuju tempat duduknya ia terus menatap yeoja yang akan menjadi teman satu bangkunya itu. Leo yakin pernah bertemu dengan Soo Kyung, tapi ia sedikit lupa dimana dan kapan ia bertemu dengan Soo Kyung.

“Boleh aku duduk disini?” Tanya Leo sopan. Lantas lawan bicaranya itu menatap kearah Leo, dengan tatapan datar.

“Duduk saja.” Ucap Soo Kyung datar, bahkan raut wajahnya taka da ekspresi apapun. Tapi saat Soo Kyung menatap kearah Leo, ia sedikit mengamati sudut bibir kiri Leo yang terdapat bekas luka. Semacam luka pukulan, entah kenapa Soo Kyung sedikit tidak asing dengan namja tersebut. Namja dengan rambut blonde, tubuh tingginya, mata sipit itu, hidung mancung serta rahang kuatnya.

Soo Kyung langsung membulatkan matanya, ia ingat namja ini. Namja yang menghalangi jalan pulangnya tadi malam, namja yang berhasil ia pukul tadi malam. Leo yang melihat ekspresi terkejut Soo Kyung sedikit merasa aneh dengan yeoja tersebut.

“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Leo, ia sedari tadi mengamati Soo Kyung. Tapi masih belum mendapatkan jawaban bahwa ia pernah bertemu dengan Soo Kyung sebelumnya.

“Anni.” Jawab Soo Kyung dengan nada suara yang begitu dingin dan juga datar. Membuat Leo sedikit berfikir keras, ia ingat nada suara itu. Nada suara yang terdengar begitu dingin, akhirnya Leo menemukan ingatannya. Ia ingat sekarang, ia ingat pernah bertemu dengan Soo Kyung. Dan ia ingat apa yang sudah diperbuat Soo Kyung terhadap wajahnya sekarang.

“Kau bilang kita tidak pernah bertemu? Nyatanya kau pernah membuat wajah tampan ku ini menjadi terluka.” Ucap Leo, entah kenapa disetiap nada bicaranya saat ini terdengar begitu dingin bahkan sangat tajam. Soo Kyung hanya diam, karna saat ini ia tidak dapat berbuat apa-apa.

“Chogi, soal tadi malam. Mi…mian, aku benar-benar tak bermaksud memukulmu.” Ucap Soo Kyung, ia benar-benar mengutuk dirinya saat ini. Untuk apa ia meminta maaf pada namja ini.

“Mwo? Kau bilang mian? Seharusnya kau bertanggung jawab atas kesalahan mu ini.” Emosi Leo sudah memuncak, tapi saat ini masih jam pelajaran. Kalau saja tidak ada pelajaran, mungkin Leo sudah membawa Soo Kyung pergi dari kelas tersebut. Dan berbicara empat mata.

Soo Kyung hanya diam, setelah itu Leo hanya menatapnya dingin. Sepertinya Leo tidak ingin membahas masalah tersebut disini. Kalau saja Soo Kyung bisa mengembalikan waktu, ia ingin sekali tidak hadir pagi ini. Menyesal? Tidak ada kata menyesal dalam kamus kehidupan Soo Kyung, menyesali yang sudah terjadi itu percuma. Karna kita tidak akan pernah dapat mengembalikan waktu yang sudah terjadi.

***

Bel istirahat pun sudah berbunyi, Soo Kyung segera mengemasi barang-barangnya. Ia ingin segera pulang kerumah, toh sebenarnya hari ini ia libur mata pelajaran. Jadi tidak ada salahnya jika ia pulang lebih awal, Leo yang melihat Soo Kyung membereskan barang-barangnya sedikit mengernyitkan keningnya.

“Eodiga?” Tanya Leo, saat Soo Kyung sudah beranjak dari tempat duduknya. Soo Kyung menghiraukan pertanyaan Leo, dan segera keluar dari dalam kelas.

“Ya, kau masih punya hutang terhadapku.” Teriak Leo, membuat orang-orang yang berada di kelas sontak menatapnya bingung. Leo hanya tersenyum kikuk, setelah itu ia mencoba mengejar Soo Kyung.

Ravi yang sedari tadi memperhatikan Soo Kyung dan Leo, sedikit merasa aneh. Apa sebenarnya hubungan keduanya? Ya, itulah yang Ravi pikirkan sedari tadi. Ia akan menanyakan pada Soo Kyung lain waktu.

Disisi lain Leo masih mencari keberadaan Soo Kyung, yang menghilang dengan begitu cepat. Leo menoleh kearah kanan dan kirinya, namun sayangnya ia tak dapat menemukan yeoja tersebut. Ya, karna Soo Kyung saat ini sedang bersembunyi, ia sudah menduga jika Leo akan mengejarnya.

“Aish, kemana perginya yeoja sialan itu. Kenapa cepat sekali.” Umpat Leo, yang pada akhirnya ia menyerah juga. Ia berjalan kembali ke kelasnya.

Soo Kyung dapat bernafas lega kali ini, untung saja Leo kembali ke kelas dan tidak mengejarnya lagi. Soo Kyung keluar dari persembunyiaannya, ia melangkahkan kakinya dengan begitu cepat. Takut jika ada seseorang menemukan keberadaannya.

***

Soo Kyung sudah sampai dirumahnya, ia melempar tas selempangnya ke sembarang tempat. Setelah itu ia berjalan menuju dapur, dan mengambil sebuah minuman kaleng dari dalam mesin pendinginnya.

“Mimpi apa aku semalam, kenapa bisa satu kelas dengan namja menyebalkan. Apalagi tentang kejadian tadi malam, aku tahu ia akan meminta pertanggung jaawaban atas apa yang sudah kulakukan terhadap wajahnya itu.” Soo Kyung berbicara pada dirinya sendiri, ya karna ia tinggal sendiri. Soo Kyung mengacak rambutnya frustasi, tidak ingin kejadian buruk menimpah dirinya.

“Sepertinya hari ini aku ingin istirahat, lagipula aku belum memiliki mangsa.” Ucapnya, setelah itu ia berjalan menuju kamarnya.

Ya, rumah Soo Kyung tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil pula. Hanya ada ruang tamu dan sekaligus menjadi ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan hanya ada satu kamar yaitu kamar Soo Kyung. Rumah Soo Kyung berada di kawasan Dongdaemun, kawasan yang begitu padat penduduk.

***

Leo baru saja turun dari bis, ya ia sudah pulang dari kuliah ia cukup bersyukur karena mata kuliah hari ini tidak terlalu banyak. Ia berjalan menuju rumahnya yang tidak jauh dari halte bis. Saat ia sudah sampai didepan pagar rumahnya, Leo melihat seorang yeoja yang cukup ia kenal.

“Ya, neo…” Teriak Leo, siapa sangka jika ia akan bertetangga dengan yeoja yang sudah memukulnya itu.

***

Soo Kyung berniat pergi ke supermarket yang berada tidak jauh dari rumahnya. Namun sayangnya saat ia sudah berada didepan pintu rumahnya. Ia dikejutkan oleh teriakkan seorang namja, yang cukup ia kenal.

“Ya, neo…” Soo Kyung pun mencari sumber suara tersebut. Dan benar saja, Soo Kyung cukup mengenal namja yang baru saja berteriak kearahnya. Namja yang cukup menyebalkn diawal pertemuannya.

“Sepertinya, Tuhan telah mempertemukan kita. Tak disangka bahwa kau adalah tetangga ku.” Ucap Leo sedikit dingin. Soo Kyung hanya dapat memutar matanya, hari ini ia benar-benar sial.

“Sepertinya begitu.” Ucap Soo Kyung tak kalah dingin

“Ya, kau masih punya hutang terhadap ku.”

“Hutang? Kenapa kau suka sekali mengungkit-ngungkit kejadian yang sudah berlalu. Tanpa kau suruhpun aku akan membayar hutang tersebut secara lunas.” Entah kenapa Soo Kyung benar-benar emosi. Ya ia malas jika berbicara tentang kejadian yang sudah berlalu. Tentang hutang? Ya, ia akan segera melunasinya karna Soo Kyung tidak ingin berhubungan lagi dengan namja menyebalkan itu.

“Ya, kau harus membayarnya secara lunas Soo…” Ucapan Leo terhenti, ya ia lupa nama yeoja tersebut. Karan mereka sebenarnya belum berkenalan secara resmi.

“Baek Soo Kyung.” Sahut Soo Kyung cepat.

“Ya, kau harus membayarnya secara lunas Soo Kyung-ssi.” Ucap Leo kembali.

“Tck, geurae. Tidak usah kau ulangi lagi ucapanmu itu Tuan…” Kalimat Soo Kyung sedikit menggantung.

“Jung Taek Woon, kau bisa memanggilku Leo.” Jawab Leo dingin, setelah itu ia masuk kedalam rumahnya.

“Tck, dasar namja menyebalkan. Kenapa aku harus bertetangga dengannya.” Gerutu Soo Kyung kesal. Ia melangkahkan kakinya menuju supermarket, ya kegiatannya itu sedikit tertunda gara-gara namja yang ia bilang cukup menyebalkan itu.

 

 

To Be Continue. bagi para pembaca yang mampir ke wp saya. jangan lupa tinggalkan jejak ya, RCL juseyeo. Maaf terlalu lama memposting Chap 2, karna admin banyak kesibukan dengan berbagai ujian. untuk Chap 3 masih dalam proses pengetikkan. selamat membaca readers. saya juga menghargai yang silent reader kok

Title     : Psychopath Chap 1

Author : @hervhy_jung

Cast     : –   Baek Soo Kyung

  • Jung Taek Woon as Leo
  • Kim Won Shik as Ravi
  • Lee Eun Ji (OC)
  • OC

Genre  : Death Fic, hurt, sad, romance, thirller

Length :   Chaptered

Rating :   PG-16+

Summery         : “Kebahagiaan seseorang tidak diatur oleh apa yang mereka punya. Karna pada akhirnya kesengsaraan akan menjatuhkan kebahagiaan tersebut. Dan juga kebahagian tidak akan pernah bisa dibeli dengan materi yang kita miliki. Terlebih tentang keabadian hidup, karna kita mati tidak membawa keabadian melainkan kepahitan hidup lah yang kita bawa.”

Chapter 1

(Midnight)

Seoul, 25 Januari 2013

_12.00 PM_

Jalanan kota Seoul yang begitu sepi, ya siapa yang akan berjalan-jalan tengah malam seperti ini. Ditambah hawa dingin mencekam, tapi tidak disangka seorang yeoja tengah berjalan sendiri tanpa ada rasa ketakutan dalam dirinya. Ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku mantelnya, lehernya terbalut syal rajut berwarna merah darah. Rambut tergerai panjang, dan juga tubuh tinggi mampainya.

Entah apa yang membuatnya tidak merasa takut sama sekali. Gadis itu akhirnya menghentikan langkahnya disebuah rumah kecil, dengan pagar besi bercat putih susu. Yeoja tersebut membuka gembok pintu dengan cepat. Setelah itu ia mempercepat langkah kakinya menuju kedalam rumahnya.

 

_07.00 AM_

@Kyunghee University

Kyunghee University, pagi ini sudah dihebohkan dengan sebuah berita mengenai seorang siswi yang meninggal dunia di dekat sungai Han. Seorang yeoja tengah berjalan melalui koridor sekolahnya menuju ruang kelas yang terdapat dilantai tiga.

“Ya, Baek Soo Kyung.” Teriak seorang namja. Yeoja yang bernama Baek Soo Kyung itu pun menolehkan kepalanya menuju sumber suara. Namja itu mengatur nafasnya saat sudah berada didekat Soo Kyung. Tampak sekali bahwa ia baru saja melakukan olahraga pagi, yaitu berlarian menuju koridor sekolah yang cukup luas.

“Kau sudah mendengar tentang berita meninggalnya Park Shin Ra?” Tanya namja tersebut, nafasnya belum kembali normal.

“Aku tahu.” Jawab Soo Kyung. Kemudian ia berjalan mendahului namja tersebut, sepertinya Soo Kyung menyembunyikan sesuatu hal yang sangat ia rahasiakan dimana tidak ada orang yang mengetahuinya.

Ya, Kyunghee University sebuah sekolah yang dimana para muridnya cukup begitu pandai. Berturut-turut Kyunghee menjadi juara dalam kategori sekolah terbaik dan juga prestasi yang membanggakan. Tapi bagi yeoja yang sedang duduk dibangkunya saat ini, prestasi dan juga reputasi bukanlah apa-apa bagi dirinya. Karna dengan adanya dua macam hal tersebut, manusia akan menjadi sangat tinggi hati. Bahkan mereka akan mengolok-olok temannya mereka yang kurang mampu dalam hal tersebut. Tapi, ketahuliah bahwa kehidupan akan segera berbalik terbanding.

“Ya, Soo Kyung-ah. Kenapa kau meninggalkanku?” Tanya namja yang memanggil Soo Kyung di koridor kelas.

“Bukankah kau sudah hafal jalannya Kim Won Shik?” Bukannya menjawab. Tapi Soo Kyung malah berbalik bertanya kepada namja yang bernama Kim Won Shik atau biasa dipanggil dengan sebutan nama Ravi itu. Ravi hanya menghela nafasnya pasrah, ya ia sudah hafal betul setiap ucapan yang akan dilontarkan oleh Soo Kyung.

“Ya, aku memang tahu. Tapi tidak bisakah kau menunggu ku?” Tanya Ravi lagi. Ya, sejak awal masuk kelas. Ravi sudah terpikat oleh Soo Kyung, meski demikian Soo Kyung tidak pernah merespon Ravi. Karna sifatnya yang tidak terlalu suka dengan pergaulan.

“Anni, bisakah kau kembali ketempat duduk mu sekarang Kim Won Shik!” Ucap Soo Kyung dengan nada suara yang sedikit dingin. Tapi, tidak akan pernah mempan untuk Ravi. Ravi membalikkan tubuhnya, ia berjalan kearah bangkunya yang terletak di kursi nomor 2 dari depan.

Bel pelajaran pertamapun sudah berbunyi, Park Seonsaengnim menjelaskan mata pelajaran Biologi. Yang bisa dibilang cukup membosankan, Soo Kyung. Sedari tadi ia hanya menatap buku yang ada didepannya dengan tatapan kosong. Bahkan ia tidak mendengarkan penjelasan dari Park Seonsaengnim, Soo Kyung kemudian mengambil sebuah pensil. Ia membuka buku kosongnya, dan sepertinya Soo Kyung akan membuat sebuah sketch.

Hanya butuh waktu lima menit Soo Kyung membuat sebuah sketsa wajah. Setelah merasa puas dengan apa yang baru saja ia gambar. Soo Kyung menarik ujung bibirnya, hingga membentuk sebuah smirk. Sepertinya Soo Kyung merencanakan sesuatu hal. Hal yang tidak akan pernah diketahui oleh siapapun.

***

            Bel istirahat baru saja berbunyi, Ravi berjalan mendekat kearah bangku Soo Kyung. Yang sepertinya Soo Kyung sedang sibuk dengan dunianya.

“Yaa, tidak kah kau ingin pergi ke kantin?” Tanya Ravi sedikit ragu. Soo Kyung menatap dingin kearah Ravi. Dan Ravi pun sudah tahu apa artinya tatapan tersebut.

“Arraseo, arraseo. Aku tidak akan mengajakmu.” Ucap Ravi kemudian, setelah itu ia berjalan meninggalkan Soo Kyung yang masih terduduk di kursinya. Ya, Soo Kyung tipikal orang yang menyendiri, teman-teman satu kelasnya tidak ada yang mau berteman dengannya. Entah karna wajah Soo Kyung yang terlihat menyeramkan atau karna hal yang lain. Tapi, Soo Kyung sudah terbiasa dengan hidupnya yang sendiri tersebut.

Setelah kepergian Ravi, Soo Kyung beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan menuju rooftop, yang sudah menjadi tempat favoritnya semenjak ia masuk perguruan tinggi. Kakinya sudah mencapai pintu rooftop, ia segera menuju sebuah tempat duduk. Yang entah mungkin sengaja diletakkan disana. Soo Kyung mengambil sebuah kertas dalam balik saku blezernya, kertas yang berisikan sebuah sketsa yang baru ia gambar tadi.

Ujung bibirnya tertarik, membuat sebuah senyum smirk devil. Setelah itu ia mengambil korek api, dan membakar kertas bersketch tersebut.

“Hidupmu akan berakhir nanti malam Lee Mi Ra.” Ucap Soo Kyung, tatapan matanya berubah menjadi sangat tajam. Bahkan senyum smirk tak pernah luntur dari bibir pinknya itu. Setelah membakar kertas tersebut, Soo Kyung beranjak dari tempat itu. Ia takut jika Ravi akan mencarinya kemari. Karna Ravi juga tahu jika tempat ini, adalah tempat favorit Soo Kyung.

***

            Ya, malam berganti begitu cepat. Entah mengapa hawa malam ini begitu mencekam, terlihat seorang gadis tengah mengendarai mobilnya. Tapi, tiba-tiba saja ban mobilnya pecah. Dan membuat gadis tersebut merutuki nasibnya malam ini.

“Aish, kenapa disaat seperti ini ban mobilku harus bocor?” Umpat gadis tersebut, ia keluar dari dalam mobil. Ingin melihat kondisi ban mobilnya, bukan hanya satu ban mobil tapi dua ban mobil bagian depan sama-sama bocor.

“Aish, ditempat seperti ini apa ada tempat tambal ban?” Tanya gadis itu, tepatnya pada dirinya sendiri. Ia merogoh saku celananya, untuk mengambil sebuah benda persegi panjang yang tak lain adalah handphone.

“Wae? Kenapa hari ini aku sial sekali. Kenapa disaat seperti ini handphone ku harus mati. Lalu aku harus bagaimana?” Gadis tersebut berkali-kali merutuki nasibnya, ia bingung harus berbuat apa. Karna saat itu tak ada segelintir orangpun yang melewati jalan tersebut. Matanya mulai berkaca-kaca, ia ingin menangis kali ini.

Disisi lain, Soo Kyung sedang berdiri dibalik pohon dengan pakaiannya yang serba hitam. Ia tersenyum, meskipun senyumannya tak terlihat karna saat ini ia sedang memakai masker. Matanya tak henti-hentinya mengamati seorang gadis yang tengah berdiri kebingungan. Soo Kyung berjalan pelan kearah gadis tersebut, ia sudah menyiapkan sebuah sapu tangan yang tentunya sudah diberi obat bius. Setelah merasa dekat, Soo Kyung membekap hidung gadis tersebut. Dan beberapa detik kemudian gadis tersebut pingsan, Soo Kyung menyeret gadis itu menuju hutan. Setelah merasa jauh dari jalan raya, Soo Kyung mulai dengan aksinya, ia mengeluarkan beberapa alat.

“Kau tau, kenapa aku ingin membunuhmu?” Tanya Soo Kyung pada gadis yang tengah tertidur itu. Yang tak lain adalah Lee Mi Ra, Soo Kyung mulai menyayat lengan Mi Ra.

“Ya, karna beberapa alasan aku ingin membunuh mu, Lee Mi Ra. Wajah mu begitu cantik, tapi sepertinya akan lebih cantik jika sedikit diberi beberapa polesan. Dan aku akan membuat lebih cantik dari pada sebelumnya.” Soo Kyung mulai menyayat wajah Mi Ra, darah segar mulai keluar dari wajah Lee Mi Ra. Tangan Soo Kyung tak henti-hentinya memberi polesan pada wajah Mi Ra, setelah itu ia menyobek mulut Mi Ra sampai menyentuh bagian telinganya.

“Kau sudah cantik Mi Ra-ssi.” Lagi -lagi smirk devil muncul dibalik masker hitam yang dipakai oleh Soo Kyung. Setelah selesai dengan bagian wajah, ia mengambil sebuah pisau yang sedikit lebih besar. Soo Kyung menancapkan mata pisau itu tepat dijantung Mi Ra. Hingga Mi Ra tak bernyawa lagi.

“Sayang sekali, kau memiliki wajah cantik. Tapi hidupmu sangat sedikit.” Ucap Soo Kyung. Ia beranjak dari posisinya, dan meninggalkan jasad Lee Mi Ra yang tergeletak tak bernyawa itu.

***

            Soo Kyung berjalan begitu cepat, ia harus cepat-cepat sampai dirumahnya dan segera membersihkan dirinya. Saat ia sampai digang menuju rumahnya, tiba-tiba saja seorang laki-laki bertubuh tinggi menghadang langkahnya. Reflek, Soo Kyung menghentikan langkahnya dan menatap kearah laki-laki yang sudah menghalangi jalannya itu.

“Chogiyo, bisakah kau tidak menghalangi jalanku?” Tanya Soo Kyung dengan nada yang terdengar begitu dingin. Ia sedikit lebih menerawang ingin melihat wajah namja bertubuh tinggi itu dengan penerangan yang tak cukup baik. Soo Kyung sempat tergakum dengan wajah namja tersebut, wajah dengan rahang yang begitu kuat, hidung mancungnya, mata sipitnya, dan juga rambut blodenya.

“Kenapa malam-malam begini masih ada gadis yang berkeliaran?” Bukannya menjawab pertanyaan Soo Kyung, laki-laki itu malah balik bertanya.

Soo Kyung mencoba menerobos laki-laki tersebut, namun sayangnya laki-laki itu selalu menghalangi jalan Soo Kyung.

“Hyakk, bisa kah kau minggir.” Emosi Soo Kyung mulai memuncak, bahkan ia berbicara formal pada laki-laki yang tak ia kenal sama sekali.

“Woah, kau pemarah sekali.” Ucap laki-laki tersebut. Saat ini Soo Kyung sudah kehilangan kesabarannya, tangannya yang sedari tadi berada dalam saku jaketnya akhirnya ia keluarkan. Soo Kyung memukul namja tersebut, dan terlihat sudut bibirnya berdarah. Setelah itu Soo Kyung berlari menjauhi namja tersebut, sebelum Soo Kyung benar-benar akan membunuhnya.

Dengan nafas yang begitu memburuh, Soo Kyung membuka pintu rumahnya secara paksa. Ia membuka maskernya, dan melemparnya kesembarang tempat, Soo Kyung berjalan kearah kamar mandi, ia ingin membersihkan dirinya.

“Namja menyebalkan, bisa-bisanya dia menghalangi langkahku. Untung saja aku masih bermurah hati, kalau tidak sudah ku bunuh tadi.” Gerutu Soo Kyung, ia membersihkan sisa darah yang menempel ditangannya. Setelah itu ia membasuh wajahnya yang terlihat sedikit lelah.

Dengan langkah gontai Soo Kyung berjalan menuju kamarnya, ia benar-benar lelah hari ini. Sampai-sampai Soo Kyung sudah terlelap saat ia baru saja mendaratkan dirinya diatas kasur empuknya.

***

mungkin ceritanya radak gj, dan mungkin juga terlalu sedikit. ya karna saya nggak mau buat yang panjang-panjang. bagi reader yang budiman tolong RCL nya ya, chapter 2 masih dalam proses pengerjaan, mohon do’anya supaya segera dirilis.

Title     : Psychopath

Author : @hervhy_jung

Cast     : –   Baek Soo Kyung

  • Jung Taek Woon as Leo
  • Kim Won Shik as Ravi
  • Lee Eun Ji (OC)
  • OC

Genre  : Death Fic, hurt, sad, romance, thirller

Length :   Chaptered

Rating :   PG-16+

Summery         : “Kebahagiaan seseorang tidak diatur oleh apa yang mereka punya. Karna pada akhirnya kesengsaraan akan menjatuhkan kebahagiaan tersebut. Dan juga kebahagian tidak akan pernah bisa dibeli dengan materi yang kita miliki. Terlebih tentang keabadian hidup, karna kita mati tidak membawa keabadian melainkan kepahitan hidup lah yang kita bawa.”POSTER.jpg

Prolog

(Dengerous)

Seoul, 19 Februari 1998

Musim dingin yang begitu menusuk tulang tubuh, salju turun dengan begitu lebat. Menutupi semua jalan raya kota Seoul, seorang anak kecil perempuan sedang berjalan sendirian disebuah jalan setapak. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku mantelnya, sesekali ia menghela nafasnya dan membentuk sebuah kepulan asap. Karna tubuhnya yang terasa dingin.

Akhirnya ia sampai disebuah rumah, anak kecil tersebut membuka pintu rumahnya. Matanya membelalak melihat isi rumahnya yang terlihat seperti kapal pecah itu. Detik kemudian ia mendengar suara pecahan beling. Anak kecil itu langsung berlari menuju sumber suara, dan matanya membulat sempurna saat mengetahui orang yang berdiri membelakanginya sedang memukuli ibunya.

“Paman hentikan….” Teriak anak tersebut. Ya, laki-laki yang dipanggil paman itu pun menoleh dan mendapati seorang anak dengan menatapnya begitu ganas. Seperti singa yang sedang ingin menerkem mangsanya.

“Wah, kenapa anak kecil ini ada disini?” laki-laki tersebut mulai mendekatkan diri pada sang anak kecil. Anak kecil tersebut melangkah mundur, wajahnya tidak menyiratkan ketakutan.

“Kenapa kau kejam kepada keluarga kami. Paman kau sama saja seperti sampah, menghina orang yang jauh lebih lemah dari pada mu. Kau juga terlalu sombong, kau membanggakan dirimu yang hebat itu.”

“Apa yang sebenarnya kau katakan anak kecil?” laki-laki tersebut tertawa keras. Sepersekian detik kemudian, anak kecil itu menghunuskan sebuah pisau tepat diperut laki-laki tersebut. Laki-laki itu jatuh tersungkur keatas lantai yang terasa dingin. Cairan merah mulai keluar dari dalam perutnya.

“Wae? Kenapa kau melakukan ini pada ku Baek Soo Kyung? Kenapa kau melakukan pada ayahmu?” Tanya laki-laki tersebut dengan suara seraknya.

“Wae? Kau bertanya kenapa? Appa? Kau bukan ayah ku, kau sama saja seperti sampah. Aku melakukan ini karna kau juga melakukannya pada ibu ku.” Ucap anak kecil tersebut yang bernama Baek Soo Kyung. Wajahnya tidak memancarkan ketakutan, tanganya masih memegang pisau yang ia hunuskan pada perut laki-laki itu.

“Kau tahu, aku tidak suka dengan orang seperti mu. Orang yang sombong dan membanggakan dirinya. Aku sangat membencinya.” Teriak Soo Kyung.

Ya, sejak kecil ia sudah ditinggalkan oleh ayahnya yang memiliki sifat sombong dan juga sangat gengsi. Sejak itulah Soo Kyung sangat membenci ayahnya, meskipun ia tahu bahwa ibunya begitu mencintai ayahnya. Tapi kebenciannya bertambah saat ia tahu orang yang telah melahirkan dirinya dibunuh oleh ayah yang sangat ia benci.

Laki-laki itu hanya menarik ujung bibirnya, detik kemudian ia terbatuk dengan mengeluarkan darah. Dan pada akhirnya ia tak bernyawa lagi, matanya sudah menutup rapat dengan tangannya yang masih memegang perutnya yang penuh dengan lumuran darah. Soo Kyung merasa senang karna orang yang ia benci akhirnya meninggal. Tapi disisi kesenangannya ia juga merasa sedih, karna orang yang ia sayangi juga meninggal. Eomma, yang sudah melahirkannya sekaligus merawatnya selama 7 tahun meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Baek Soo Kyung, ia adalah anak dari seorang pembunuh. Ya, ayahnya adalah seorang pembunuh, bukan pembunuh bayaran. Melainkan sebuah penyakit yang susah disembuhkan, penyakit yang mungkin dapat merugikan beberapa orang. Ya, psychopath penyakit yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang disekitarnya.

Penyakit tersebut menurun kepada Baek Soo Kyung, seorang anak kecil perempuan yang harus ditinggal oleh ibunya dalam usianya yang masih dibilang cukup belia. Baek Soo Kyung begitu membenci ayahnya yang begitu kejam terhadap ibu dan dirinya. Hingga akhirnya ia berhasil membunuh ayahnya sendiri. Dan pada akhirnya ia tumbuh sebagai wanita dewasa, Soo Kyung tidak begitu mempunyai teman banyak disekolahnya.

Soo Kyung juga sangat membenci dengan pergaulan, ia bahkan berhasil membunuh beberapa siswa yang ia anggap sangat sombong dan membanggakan diri. Karna ia sangat membenci sifat tersebut. Tapi identitasnya tidak akan pernah terbongkar sebagai seorang pembunuh, Soo Kyung cukup pandai dalam menyembunyikan jejak pembunuhnya. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan seorang namja yang cukup dingin. Yang ternyata namja tersebut juga memiliki penyakit yang sama seperti Soo Kyung. Psychopath.

 

ini ff pertama yang saya posting, meskipun banyak sekali ff yang ingin saya post disini. yang mampir ke wordpress saya, dan baca ff ini. mohon tinggalkan pesan ataupun kesan. karna itu sangat berarti buat saya. Gomawo

Teaser FF You’re My Angel

Teaser

Title                 :           You’re My Angel

Summery         :           “Tidak semua orang didunia ini terlahir dengan kekuatan supranatural.

Aku terlahir sebagai manusia yang memiliki kekuatan tersebut. Dan

adakah yang memiliki kekuatan selain diriku?”

Cast                 :

  1. Baek Soo Min a.k.a Choi Hyemi

large Ulzzang Baek Soo Min akan memerankan sosok Choi Hyemi yang memiliki kekuatan Telekinesis dan Telepati. Dia juga akan menjadi pasangan Kim Jong In atau Kai. Hyemi memiliki “Black Pearl” dalam tubuhnya yang dimana para anggota BAP sedang mengincar Black Pearl tersebut. Selain cantik Hyemi juga memiliki kepribadian yang baik, ia ramah dan juga suka tersenyum. Terkadang ia juga akan berubah menjadi dingin. Dan ia selalu saja bertengkar dengan Kai. Mereka berdua tak pernah akur, tapi pertengkaran yang sering terjadi malah membuat mereka saling dekat dan akhirnya menjalin hubungan.

  1. Park Hyo Jin a.k.a Park Hyun Jae

tumblr_lzeev1RbVc1r0d4vuo1_500Ulzzang Park Hyo Jin akan memerankan sebagai Park Hyun Jae yang dimana ia adalah sahabat dari Hyemi. Hyun Jae memiliki kekuatan Time Control dimana ia bisa menghentikan waktu, mempercepat waktu atau malah memperlambat. Jika Hyemi memiliki Black Pearl, maka Hyun Jae memiliki “White Pearl” yang dimana sama-sama diincar oleh anggota BAP. Disini sosok Hyun Jae ceria, berkepriabadian baik dan ia tidak dapat menyembunyikan perasaannya. Ia juga pemalu, pasangannya adalah Park Sang Myun atau Thunder.

  1. Kim Jong In a.k.a Kai From EXO

07 Kai disini dikenal dengan namja yang super dingin, cuek, dan menyebalkan bagi Hyemi. Tapi disisi lain, seorang Kai dapat berubah menjadi hangat dan perhatian. Kai tidak akan begitu khawatir saat orang yang disayanginya terluka. Ia selalu saja bertengkar dengan Hyemi. Dan jarang sekali akur jika mereka sedang bersama. Kai memiliki kekuatan Teleportasi atau berpindah tempat. Ia juga sama-sama memiliki “Black Pearl” yang dimiliki oleh Hyemi. Itu sebabnya mereka akan menjadi pasangan karna sama-sama memiliki Black Pearl. Dan mempersatukan kekuatan tersebut untuk mengalahkan anggota BAP.

  1. Park Sang Hyun a.k.a Thunder

mblaq-thunder- Park Sang Hyun atau Thunder. Sesuai dengan namanya Thunder memiliki kekuatan petir. Dan sama-sama memiliki

Mutiara yang dimiliki oleh Hyun Jae. Kepripadiannya susah ditebak, ia termasuk tipe yang romantic. Thunder sangat pendiam, ia jarang mau terbuka dengan orang lain selain Hyun Jae.

  1. Kim Da Hyun a.k.a Cho Yong Suk (Support Cast)

Kim-Da-Hyun-koreas-all-ulzzang-33093445-500-354Ulzzang ini berperan jadi Cho Yong Suk teman satu kelas Hyemi, Hyun Jae, Kai, dan Thunder. Yong Suk sama-sama memiliki kekuatan, kekuatannya adalah healing atau penyembuhan. Yong Suk tidak banyak berperan karna ia hanya support cast disini. Ia juga akan membantu pertempuran dengan anggota BAP.

  1. Hwang Tae Rin a.k.a Lee Hyo Jin (Support Cast)

tumblr_ma3eq0RdiG1r7gtf0o1_500  Sama seperti Yong Suk, Hyo

Jin disini berperan sebagai support cast. Dan ia juga memiliki kekuatan Ice Frost atau Snow Flake. Hyo Jin ini akan membantu bertempur dengan anggota BAP. Untuk menyelamatkan Hyemi.

  1. Lee Chi Hoon a.k.a Jung Jae Woon (Support Cast)

lee_chi_hoon_467033Dia juga Support Cast, namun sama-sama memiliki kekuatan Fly atau Dragon.

  1. Song Chang Ho a.k.a Kang Dong Hyun (Support Cast)

Song-Chan-Ho-koreas-all-ulzzang-33093978-403-500  Dia juga support cast. Mempunyai kekuatan Fire atau Phoniex.

  1. BAP Member

B.A.P - ONE SHOT M_V.mp4_20150702_172459.530Disini BAP berperan sebagai sekelompok Gank atau kelompok yang sedang mengincar “Black Pearl” dan juga “White Pearl”. Mereka juga memiliki kekuatan, dan mereka mencoba menguasai bumi dengan kekuatan “Black Pearl” dan “White Pearl” tersebut. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan mutiara-mutiara tersebut. BAP bukan berasal dari bumi, melainkan dari planet lain. Yaitu, Planet Mato. Kecuali Zelo, ia berasal dari bumi dan bergabung dengan BAP.

EXO -MY LADY LYRIC

EXO – MY LADY

Romanized :

(D.O) She’s my baby saehayan geu son kkeute

Nogabeorin syokollatte you’re walking into my door, oh yeah!

(Baekhyun) She’s my lady nunbusin ni ipsure

Ppajyeobeorin naneun noye i’m running into your heart, oh yeah!

(C/D) Jom deo neol naege boyeojwo (don’t lie)

Soljikhaejindamyeon (it’s gonna be easy)

Dan han beondo neukkil su eopdeon (D.O) dalkomhan hamoni

Don’t be too late!

(All) Chinguga anya

(Suho) Namjaigo sipeo neoegen

(All) Eotteon sarami anya

(Baekhyun) Ojik dan han saram, neol jikyeojul

(All) Chinguga anya

(D.O) Imi cheoeum neol bon geu sunganbuteo

(All) Geunyang haneun mal anya

(Baekyhyun) Lady! Ojik nan neomaneul

(Sehun) Teibeul wiro jantteuk heuteobeorin eojireopge ssodabeorin

(Kai) Heundeureobeorin seotun sarang gobaek are you ready for love?

(Chanyeol) Diamondboda deo areumdaun humchigo sipeun geu nundongja

Geu sogeseo ojik neol kkumkkugo sipeo

(Suho) Moreuncheok hajima gogael deureo nareul bwa

(Baekhyun) Nae nun pihajima jeoldae pogi motae neol

(C/D) Jom deo gakkai dagawa (don’t stop!)

Neol gamssa aneumyeon (Chanyeol) (everything’s alright)

(C/D) Nae gwitgareul ganjireophideut (D.O) heureuneun mellodi

Don’t be too late

(All) Chinguga anya

(Suho) Namjaigo sipeo neoegen

(All) Eotteon sarami anya

(Baekhyun) Ojik dan han saram, neol jikyeojul

(All) Chinguga anya

(D.O) Imi cheoeum neol bon geu sunganbuteo

(All) Geunyang haneun mal anya

(Baekhyun) Lady! Ojik nan neomaneul

(All) Chinguga anya

(D.O) My lady

(All) Geunyang haneun mal anya

(Baekhyun) Lady, ojik

(Sehun) Teibeul wiro jantteuk heuteobeorin eojireopge ssodabeorin

(Kai) Heundeureobeorin seotun sarang gobaek are you ready for love?

(Chanyeol) Diamondboda deo areumdaun humchigo sipeun geu nundongja

Geu sogeseo ojik neol kkumkkugo sipeo

(Suho) Moreuncheok hajima gogael deureo nareul bwa

(Baekhyun) Nae nun pihajima jeoldae pogi motae neol

(C/D) Jom deo gakkai dagawa (don’t stop!)

Neol gamssa aneumyeon (Chanyeol) (everything’s alright)

(C/D) Nae gwitgareul ganjireophideut (D.O) heureuneun mellodi

Don’t be too late

(All) Chinguga anya

(Suho) Namjaigo sipeo neoegen

(All) Eotteon sarami anya

(Baekhyun) Ojik dan han saram, neol jikyeojul

(All) Chinguga anya

(D.O) Imi cheoeum neol bon geu sunganbuteo

(All) Ge

unyang haneun mal anya

(Baekhyun) Lady! Ojik nan neomaneul

(All) Chinguga anya

(D.O) My lady

(All) Geunyang haneun mal anya

(Baekhyun) Lady, ojik nae sarangeul

(D.O) She’s my baby saehayan geu son kkeuteHy,,

FF (LUCKY)

Title:Lucky

Author:Hervhy Jung

Cast:Byun Baekhyun,Jung Hye Jin

Genre:Romance,Songfic

Rating:PG-13 

Lenght:Ficlet

Backsound:EXO-Lucky

Summery:”Terlahir didunia sama,berbahasa sama. Aku senang dapat memilikimu,menggenggam tanganmu dan menatap matamu”

_Happy Read_

       “Oppa..”

Suara itu,suara yg dapat mencairkanku,meleleh seperti es krim. Aku menatapnya,menatap sesosok yeoja yang tengah duduk di tempat yg sangat teduh. Aku menghampirinya,menghampiri yeoja itu dan duduk disebelahnya.

Dia tersenyum padaku,senyum yang sangat manis. Oh my god dia benar-benar cantik. Dia bersandar dibahuku,membiarkannya melepaskan bebannya.

       “Wae.??” Tanyaku,yang membuatnya menjauhkan kepalanya dari bahuku.

       “Bogoshipo…” Dia berkata bahwa dia merindukan mu? Aku juga sangat merindukan mu.

       “Hye Jin-ah..” Aku memanggil namanya,menatap mata itu,memegang tangannya. Aku melihat lekuk wajahnya,wajah yg sangat sempurna.

 Apakah sinar matahari hanya bersinar padaku? Dapatkah aku bahagia seperti ini setiap hari?

       “Wae Oppa.??” kau bertanya padaku kenapa?

Ya! Karna aku sangat beruntung,cintaku sangat beruntung memilikimu. Sangat beruntung menjadi cintamu. Aku? Ya,aku sangat beruntung.

Kami menyukai warna yg sama,menyukai film yg sama. Inikah yg dimaksudkan dengan cinta?

Kami berdua tersenyum cerah difoto. Aku dengannya seperti harmoni yg sempurna. Dia adalah gambar yg sempurna.

Kau tersenyum ceria padaku. Bahkan kau bertepuk tangan padaku. Saat aku menyanyikan sebua lagu untukmu. Lagu yg kuciptakan khusus untukmu. Aku tersenyum bahagia seperti ini,sehingga hanya kau yg dapat melihat kebahagian ku.

Kau menatap ku sekarang. Mata kita saling bertemu satu sama lain. Membuat ku ingin berlari sekali lagi. Aku beruntung,cintaku sangat beruntung memilikimu. Sangat beruntung menjadi cinta mu,kau mengatakan 3 kata yg membuatku ingin berteriak.

      “Nan Jeongmal Saranghaeyo”

Kata” yg membuat ku gila. Aku,aku juga sangat mencintaimu. Aku benar” beruntung bisa memilikimu karna aku juga,,

     “Nado Jeongmal Jeongmal Saranghaeyo”

END